Minggu, Juni 19, 2016

Pengertian Supervisi Pendidikan

Pengertian Supervisi akademik pada umumnya mengacu kepada usaha perbaikan situasi belajar mengajar. akan tetapi nampaknya masih terdapat banyak keragaman pendapat dalam menafsirkan istilah tersebut. Hal tersebut akan membawa implikasi yang berbeda pula dalam pelaksanaannya.

Istilah supervisi pendidikan dapat dijelaskan baik menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu (semantik). Secara Etimologi, istilah supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Sedangkan secara Morfologis, supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk perkataannya. Supervisi terdiri dari dua kata. Super berarti atas, lebih. Visi berarti lihat, tilik, awasi. Seorang supervisor memang mempunyai posisi di atas atau mempunyai kedudukan yang lebih dari orang yang disupervisinya. Semantik, pada hakekatnya isi yang terkandung dalam definisi yang rumusannya tentang sesuatu tergantung dari orang yang mendefinisikan (Dadan Wahidin, 2009:1). Wiles secara singkat telah merumuskan bahwa supervisi sebagai bantuan pengembangan situasi mengajar belajar agar lebih baik. Adam dan Dickey merumuskan supervisi sebagai pelayanan khususnya menyangkut perbaikan proses belajar mengajar.

Depdiknas (1994) dalam Dadan Wahidin (2009:1) merumuskan supervisi sebagai berikut : “Pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik”. Dengan demikian, supervisi ditujukan kepada penciptaan atau pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Sedangkan Ngalim Purwanto (2009:76) menyatakan bahwa “Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melaksanakan tugas mereka secara efektif”.

Dalam hal ini, jelaslah bahwa unsur utama dari pelaksanaan supervisi adalah pembinaan yang dilakukan pengawas sekolah kepada semua guru di sekolah binaannya. Melalui kegiatan supervisi guru mendapatkan bimbingan, arahan dan pembinaan dari pengawas sekolah mengenai berbagai kendala yang dialami dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.

Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian supervisi pendidikan, sebagai berikut:

    Neagley (1980:20); dikutip oleh Made Pidarta, mengemukakan bahwa setiap layanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan instruksional, belajar dan kurikulum dikatakan supervisi. Supervisi disini diartikan sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru-guru dalam bidang instruksional, belajar dan kurikulum, dalam usahanya mencapai tujuan sekolah
    N.A. Ametembun (1981:5); merumuskan bahwa supervisi pendidikan adalah pembiasaan kearah perbaikan ke arah perbaikan situasi pendidikan. Pendidikan yang dimaksudkan berupa bimbingan atau tuntutan kearah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya, dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
    Oteng Sutisna (1982:223); menjelaskan bahwa pandangan baru tentang supervisi terdapat ide-ide pokok, seprti: menggalakkan pertumbuhan profesi guru, mengembangkan masalah-masalah belajar dengan efektif. Pendekatan-pendekatan baru tentang supervisi ini menekankan pada peranan supervisi selaku bantuan, pelayanan atau pembinaan pada guru dan personil pendidikan lain dengan maksud untuk memperbaiki kemampuan guru dan kualitas pendidikan.
    Kimball Wiles (1967); Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation”. Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana belajar mengajar yg lebih baik.
    Sergiovani (1971:10) (yang dikutip Made Pidarta mengemukakan pernyataan yang berkaitan dengan supervisi sebagai berikut: (1) supervisi lebih bersifat proses daripada perananan, (2) supervisi adalah suatu proses yang dipergunakan oleh personalia sekolah yang bertanggung jawab terhadap aspek-aspek tujuan sekolah yang bergantungsecara langsung kepada para personil yang lain, u ntuk menolong mereka menyelesaikan tujuan sekolah itu.
    Badan Kajian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan (1982:1) mendefinisikan supervisi pendidikan sebagai:"segala usaha yang memberikan kesempatan kepada guru untuk berkembang secara profesional, sehingga mereka lebih mampu lagi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar.

Sumber bacaan:

    Purwanto. 2014. Supervisi Akademik Pengawas Sekolah dan Kinerja Guru. Junal Edukasi Musi Rawas Vol. 1 No. 2 Desember 2014 ISSN:2354-9807.
    Anonim. 2011. Manajemen Pendidikan. Cetakan Keempat. Bandung: Alfabeta.



1 komentar: